Senyum Manismu

Senyummu masih manis seperti dulu, saat kita pertama kali bertemu. Tergambar jelas bibirmu yang melebar dengan ujungnya yang sedikit terangkat, walau lesung pipimu malu-malu untuk keluar bagiku itu adalah ciri khas tersendiri yang terlihat sempurna bagi lelaki yang memandangnya.

Balutan jilbab anggunmu menambah kesempurnaan yang terpancar dari aura jiwamu. Bagiku, memilikimu adalah prestasi terbesar dalam hidup ini. Memang benar, salah satu kenikmatan dunia adalah memiliki istri yang sholihah. Namun apa dayaku, yang hanya bisa memandangmu dari "si kotak ajaib," dan aku khawatir jika berlama-lama, setan akan ikut di dalamnya.

Tapi aku tak perlu terlalu condong padamu, kehidupan mengajarkan cintailah seseorang sewajarnya, jangan terlalu berharap jangan pula terlalu memaksa, jika cinta ini tidak tersampaikan, justru penyesalan bertubi-tubi lah yang akan datang dalam kehidupan. 

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Ya Entahlah

Terbang Untuk Mendarat

Menunda Pagi